Rabu, 08 Juli 2009

Penyakit Darah Tinggi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit darah tinggi atau hypertensi adalah suatu keadaan dimana sesorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (distolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa air raksa ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan berat badan tingkat aktivitas normald an kesehatan umum adalah 12180 mmHg. Dalam aktivitas sehari-hari tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil, tepai secara umum angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktivitas atau berolah raga.

Bila seseorang menjalani tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja keras akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya setroke dan serangan jantung.

Penyakit darah tinggi atau hypertensi dikenal dengan 2 type :

Ø Hypertensi primary adalah suatu kondisi dimana terjdinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pada makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obsitas merupakan mencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi setessor tinggi sangat mungkin terkana penyakit takan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahragapun bisa mengalami tekana darah tinggi

Ø Hypetensi secondary suatu kondisi dimana terjadinya meningkat tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal ginjal jantung, gagal, atau kerusakan sistem hormone tubuh.

Sedangkan pada ibu hamil, tekana darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya diatas normal atau gemuk kondisi hypertensi pada ibu hamil bisa sedang atapun tergolong parah /berbahaya.

B. Tujuan Penulis

Adapun tujuan penulisan dari asuhan keperawatn ini dengan judul “Hypertnsi” antara lain :

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang masalah penanggulangan yang komprehensif dan maksimal.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan pengkajian pada pasien hypertensi oleh perawat

b. Melaksanakan analisa data dan diagnosa keperawatn pada psien hypertensi oleh perawat.

c. Merencanakan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien hypertensi oleh perawat

d. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai renacan keperawatan

e. Mengevaluasi keberhasilan setiap tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.

C. Metode Penulisan

Dalam penyusunan asuhan keperawaran ini penulis menggunakan metode deskripsi yaitu menguraikan data secara nyata dan objektif dengan cara mengumpulkan dan menganalisa mendiangnosa masalah yang akan dibahas nampak lebih jelas, metode yang digunakan penulis melalui.

1. Study Kepustakaan

Yaitu suatu cara memeperoleh data dengan mengambil dari buku-buku perpusatakaan yang berhubungan dengan materi asuhan keperawatan

2. Wawancara

Penulis melakukan Tanya jawab langsung pada pasien maupun keluarga pasien dalam mendiagnosa penyakit pasien serta perawatan pasien dengan hypertensi

3. Observasi

Disini penulis melakukan pengamatan lanngsung terhadap pasien untuk mengetahui keadaan penyakit dan pelaksanaan keperawatan

4. Study Dokumentasi

Mempelajari catatn pasien dan perawatan dalam ruangan mempelajari status dan sumber-sumber lain dan melaksanakan perawatan

D. Sistematika Penulisan

Asuhan keperawatan ini disusun dalam empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Laporan kasusu ini terdiri dari empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulis, metode penulisan dan sistematika penulisan

BAB II : Tinjaun teoritis yang terdiri dari konsep dasar dan suhan keperawatan

BAB III : Tinjauan kasus meliputi pengkajiand an diagnosa keperawatan

BAB IV : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Teoritis Medis

1. Definisi

Hypertensi adalah tekanan sarah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasian sesuai dengan derajat keparahannya mempunyai rentang dari tekanan darah tinggi sampai hypertensi maligna.

2. Etiologi

  1. Faktor Keturunan
  2. Ciri-ciri Perseorangan
  3. Kebiasaan Hidup

- Konsumsi garam yang tinggi

- Kegemukan atau makanan yang berlebihan

- Stress atau keteragangan jiwa

- Pengaruh lain seperti merokok, minum alkohol

3. Patofisiologi

Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel jugularis dari sel jugularis ini biasa meningkatkan tekanan darah dan apabila diteruskan ke ginjal, maka akan mempengaruhi eksistensi pada rennin yang berkaitan dengan anglotensibnogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah selain itu juga dapat meningkatkan hormone aidoseteron yang menyebabkan retensi natrium. Hal tersebut berakibat pada peningkatan tekanan dara.

4. Anatomi Fisiologi

5. Gejala klinik

Kadang-kadang tanpa keluhan sampai muncul komplikasi kebetulan terdeteksi saat pemeriksaan. Keluhan umum yang paling sering seperti mudah letih/capek, kurang cairan, cepat tersinggung atau arrtaible, tidak dapat tidur, sakit kepala terutama area kuduk bahkan mata dapat berkunang-kunang.

Dapat timbul ditandai dengan kerusakan pada organ targey seperti stroke (supply darah ke otak menurun/pecahnya pembuluh darah otak), ginjal (hypertensi ginjal), mata (hypertensi retinopaiti) dan jantung.

6. Penatalaksaan

Pengobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal. Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinjau pada 3(tiga) faktor pfikologis yaitu menurunkan isi cairan intra vaskuler dan natrium darah darah degan diuretic, menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan res[on kardiovaskuler terhadap rangsangan adrenergic tahanan perifer dengan obat vasodilator.

B. Konsep Dasar Teoritis Keperawatan

Proses perawatan adalah suatu sistem dalam meencanakan pelayanan asuhan keperawatan yang mempunyai 4 tahap yaitu pengakajian, diagnosa keperawatan, perencanaan dan evaluasi.

1. Pengkajian

Adalah suatu pendekatan yang sistematikan untuk mengumpulkan data yang menganalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan perawat penderita tersebut dan juga merupakan tahap awal dalam landasan proses mengenal masalah pasien agar dapat memberi arah tindakan keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan

Adalah kesimpulan yang dibuat oleh perawat berdasarkan hasil yang telah dikasi dan juga merupakan suatu pernyataan dari masalah pasien yang nyata ataupun potensial dan membutuhkan tindakan keperawaran sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi dan dikurangi

3. Perencanaan

Adalah meliputi serangkaian langkah dimana menetapkan dan menentukan tujuan dicapai, menentukan renacana tindakan keperawatan dan menetapkan criteria hasil.

4. Evaluasi

Adalah pengukuran tentang hasil yang dicapai pada rencana keperawaran yang dilakuakn selanjutnya membandingkan, respon tersebut dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya.


TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. A

Umur : 70 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Pasien : Janda

Suku /Bangsa : Aceh/Indonesia

Pendidikan : SMA

Alamat : Tambon Tunong

Masuk : 6-1-2009

Ruang Rawatan : Iskandar Muda

No. Registrasi : 0111

2. Penanggung jawab pasien/keluarga terdekat :

Nama : Tn. M

Jenis Kelamin : laki-laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Hub. Keluarga : Anak

Alamat : Tambon Tunong

3. Anamnese

a. Keluhan Utama :

Os mengeluh nyeri dikepala bagian belakang, mual-mual disertai lemah

b. Riwayat Masuk :

Os masuk kerumah sakit tgl 6-1-2009 dengan keluhan nyeri dikepala, mual, lemas dan rasa berat dikuduk

c. Riwayat penyakit terdahulu :

Sebelumnya os mengatakan bahwa os pernah mengalami penyakit infeksi saluran kemih

d. Riwayat penyakit keluarga :

Keluarga mengatakan belum pernah mengalami penyakit hypertensi

4. Alergi dan Reaksi

Tidak ada alergi terhadap obat-obatan

5. Obat/Pengobatan

Sebelumnya os berobat dipuskesmas terdekat (Bathupat) tetapi os tidak tau lagi nama obat yang diberikan dari Puskesmas

6. Pengkajian Fisik :

a. Keadaan Umum : Lemas

b. Kesadaran : Composmentis

c. Cemas : Ya (ringan)

d. Tinggi Badan : 160 cm

e. Berat Badan : 45 Kg

f. Vital Sign :

· Temp : 30oC

· Pols : 85x/i

· TD : 160/80 mmHg

· RR : 23x/i

7. Pemeriksaan Fisik (head to toe)

Kepala : Bentuk kepala bulat rambutnya panjang, kulit bersih

Mata : Simetri, (Penglihatan normal)

Telinga : Fungsi pendengaran normal tidak mempunyai kelainan

Keadaan wajah : Pucat

Leher : Normal tidak mempunyai kelainan pada leher

Ekstremitas Atas : Tidak dapat bergerak dengan bebas karena dipasang infuse tangan sebelah kiri

Dada/thorax : Simetris (normal)

Abdomen : Tidak adanya kelainan pada bagian abdomen, jika tidak terdengar bising usus maka abdomen normal

Punggung/tulang belakang : Normal (tidak ada kelainan)

Genetalia : Normal (tidak ada kelainan)

Ektremitas : Bisa digerakkan dengan normal

8. Pola Kebiasaan sehari-hari :

a. Pola Nutrisi dan Minuman

· Sebelum masuk kerumah sakit makan 3xsehari porsi yang disajikan selalu habis

· Sesudah masuh ke rumah sakit : nafsu makan berkurang makann yang didisediakan dihabiskan setengah posi yang disediakan

Diet : M2RG : Pola Makan : 3x1 hari

b. Pola Istirahat

· Sebelum masuk kerumah sakit : pola istirahat cukup (tidur 8 jam/hari)

· Sesudah masuk ke rumah sakit : istirahat terganggu tidur 3 jam /hari diakibatkan rasa cemas

c. Pola Eliminasi

· Sebelum masuk kerumah sakit : os BAB1xi fese berwarna kuning kecoklat-coklatan (normal)

· Sesudah masuk ke rumah sakit : os BAB 4s/d 5x sehari dengan urine berwarna kuning jernih.

d. Personal Hygiene

· Sebelum masuh ke rumah sakit : os mandi 3xi

· Sesudah masuk ke rumah sakit : mandi dibantu oleh kleuargta atau perawat sehari 1 kali

e. Pola Aktivitas

· Sebelum masuk kerumah sakit : os tidak pernah terganggu

· Sesudah masuk ke rumah sakit : aktivitas Os teganggu

9. Pemeriksaan Penunjang Diagnostic Khusus :

(data laboratorium, EKG, radiology dan lain-lain )

Hemoglobin : 10,9 gr% Hematokrit : 4,05%

Leukosit : 418 Golongan darah : A

10. Diagnosa Penyakit :

HYPERTENSI

11. Penatalaksanaan/Therapi :

Normal obat injeksi :

Cefataxime 1gr/12 jam

Sotatik 1 amp/8 jam

Ranitidi 1 amp/8jam

B. Diagnosa Keperawatan

1. Analisa Data.

No

Data

Penyebab

Masalah

1

Data subjektif :

· Pasien mengeluh nyeri pada kepala dan mual muntah

Data objektif :

· TD : 160/80 mmHg

· Pols : 84x/i

· RR : 24x/i

· Tump 370C

Peningkatan tekanan darah

Nyeri

2

Data subjetif :

· Pasien mengatakan nafsu makan berkurang/sak selera

Data objektif :

· Makanan yang disediakan M2

· Pasien susah menelan

Makanan yang menonton

Gangguan pola makan

3

Data subektif :

· Pasien mengatakan lemas

Data objektif :

· Pasien malas bergerak

Kelemahan umum

Intoleransi aktivitas

4

Data subjektif :

· Pasien mengatakan malas cerita

Data objektif :

· Pasien tampak terbebankan

Perubahan hidup

Injektif koping

2. Diagnosa Keperawatan

Tanggal

Masalah Keperawatan

Berhubungan dengan

7-1-2009

Nyeri

Peningkatan tekanan darah ditandai dengan vital sign

Td : 160/80, pols : 84x/I RR, 24x/i

8-1-2009

Gangguan pola nutrisi

Makanan yang meninton ditandai dengan porsi makanan gak habis

9-1-2009

Intolenransi aktivitas

Kelemahan umum ditandai dengan pasien lemah dan letih

3. Rencana Kegiatan

No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasionalisasi

1

Nyeri sehubungan dengan peningkatan tekanan darah ditandai dngan pasien nyeri pada bagian kepala, mual dan muntah.

- Vital sign normal dan nyeri kepala mual, muntah tidak ada lagi

- Criteria hasil :

- TD kembali normal

- Nyeri kepala tidka ada lagi

· Kaji tanda-tanda vital

· Terjadinya rasa nyeri pada tubuh pasien

· Ciptakan suasana nyaman pada pasien

· Atur posisi pasien seenak mungkin

· Kolborasi dengan tim medis

· Denagn mengkaji tanda-tanda vital diharapkan keadaan umum membaik

· Untuk mengetahui keadaan umum pasien

· Dengan menciptakan suasana yang nyaman diharapkan pasien tetap rileks

· Dengan mengatur posisi diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri

· Dengan adanya kolaborasi diharapkan tekana n darah berkurang

2

Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan tidak adanya nafsu makan

· Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi

· Criteria hasil :

· Nafsu makan berkurang

· BB PS berkurang dari 45 Kg menjadi 43 Kg

· Anjurkan pasien makan dengan porsi sedikirt tetapi habis

· Anjurkan pasien minum susu dan makan-makanan yang mengandung banyak vitamin

· Control Bb pada pasien

· Kolaborasi dengan tim medis lian

· Berikan perawatan mulut yang teratur

· Dengan menganjurkan pasien makan dengan porsi sedikit tetapi sering

· Dengan menganjurkan pasien minum susu dan makan-makanan yang mengandung vitamin agar mulut pasien tidak terasa pahit

· Dengan mengontrol BB pada pasien agar dapat mengetahui peningkatan BB pada pasien

· Dengan adanya kolaborasi terhadap pasien medis lain diharapkan dapat membantu menyembuhkan pasien

· Dapat meningkatkan kenyamanan umum untuk menelan makanan

3

Gangguan pola istirahat berhubungan dengan proses perjalanan penyakit

· Agar kebutuhan istirahat pasien terpenuhi

· Criteria hasil :

· Pasien dapat tidur dengan tenang dan nyaman

· Pasien dapat tidur + 7-8 jam/hari

· Ciptakan suasana nyaman

· Jaga kebersihan lingkungan di sekitar pasien

· Memberitahu pasien tentang penjelasan hal yang dapat meningkatan kekuatan fisik pasien

· Kaji keluhan pasien

· Anjurkan pasien untuk beristirahat

· Dengan menciptakan suasana yang nyaman diharapkan dapat membuatkan pasien tenang

· Dengan menjaga kebersihan pasien diharapkan beristirahat dengan tenang

· Memberitahukan pasien diharapkan perlahan-lahan kekuatan fisik pasien kembali seperti semula

· Dengan mengkaji keluhan dihaapkan perawat dapat mengetahui keadaan pasien

· Dengan menganjurkan pasien untuk beristirahat diharapkan dapat mempercepata penyembuhan

4. Implementasi

Tanggal

Implementasi

07-01-2009

· Mengatur posisi pasien sesuai permintaan pasien

· Mengecek vital sign sesering mungkin

8-01-2009

· Memberikan makanan sesuai dengan anjuran dokter

· Memberikan anjuran obat-obatan sesuai dengna ketentuan dokter

9-01-2009

· Berikan penyuluhan kepada pasien tentang pemeriksaand an tindakan pengobatan yang dapat menyembuhkan

5. Catatan Perkembangan

Tanggal

No. Diagnosa

Evaluasi

07-01-2009

I

S : pasien mengatakan nyeri kepala

O : eksresi wajah tampak gelisah

A : masalah belum teratasi

P : rencana tindakan dihentikan

8-01-2009

II

S : pasien mengatakan masih pusing

O : keadaan umum lemas

A : Masalah teratasi sebahagian

P : Rencana tindakan dihentikan

9-01-2009

III

S : pasien mengatakan sudah membaik

O : control/aktivitas

A : vital sign mulai normal

P : rencana tindakan dihentikan


KESEHATAN DAERAH MILITER ISKANDAR MUDA

SEKOLAH PERAWAT KESEHATAN LHOKSEUMAWE

LEMBAR KONSUL

No

Hari/Tanggal

Materi Bimbingan

Keterangan

Paraf pembimbing


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hpertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah pasien melebihi 140/90 mmHg dan pasien tidak menunjukkan gejala-gejala yang spesifik sehingga pasien tidak menyadari telah terkena hypertensi

2. Hypertensi dapat terjadi pada semua umur terutama pada orang muda dan usia lanjut serta orang yang mempunyai riwayat keluarga hypertensi

3. Hypertensi dapat dipengaruhi oleh faktor genetic, lingkungan, observasi, merokok alkohol, mengkonsumsi makana yang mengandung garam dan riwayat gangguan pola ginjal

4. Untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap penderita hypertensi perlu adanya pengobatan dan perawatan intensif terutaam pada penderita dengan hypertensi berat dan tekanan darah yang sulit diturunkan


DAFTAR PUSTAKA

Koplan, Norman M. 1999, Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Buku Kedokteran

Tjokronegoro, dr Arjotmo, 1996, Buku Ajar Kardiologi, balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 1996

Kaspuji Triyanti, 1989, Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapis fakultas Kedokteran.

Evelyn C. Pearce, 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk para medis. Gramedia, Jakarta


by. Erna Melinda Email. hanum.manis@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar